Tingkatkan Skala Ekonomi Komoditas Buah
Kembangkan Konsep Badan Usaha Milik Petani
BANDUNG, (PRLM).- Adanya kerja sama PT
Perkebunan Nusantara (PN) VIII dengan Institut Perkebunan Bogor untuk
mencetak perkebunan buah tropis terluas pertama di Indonesia disambut
baik oleh Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jabar. Sebab, hal tersebut
merupakan salah satu solusi untuk meningkatkan skala ekonomi dalam
produksi komoditas buah– buahan. Rencananya, PTPN VIII akan menggunakan
10 ribu hektare (ha) lahan di Jabar untuk ditanami pisang, pepaya,
manggis, dan durian.
Wk Ketua Umum Kadin Jabar Bidang Pertanian, Kehutanan, dan Peternakan,
Sonson Garsoni mengatakan, hingga saat ini, potensi Indonesia yang
sangat cocok untuk memproduksi buah–buahan tropis belum dioptimalkan.
“Maka dari itu, adanya perkebunan buah–buahan dalam skala besar sangat
cocok untuk memaksimalkan potensi tersebut. Selain itu, produktivitas
pun pasti akan meningkat,” katanya kepada “PRLM” di Bandung,
Senin(11/2/13).
Selain itu, menurut Sonson, ketika PTPN VIII memutuskan untuk
menggarap tanaman hortikultura tersebut, adopsi teknologi pertanian akan
semakin cepat dan luas. “Dengan demikian, hal ini akan meningkatkan
daya saing komoditas buah – buahan Indonesia terhadap buah – buahan
impor. Coba kalau bisanya mengimpor saja, tidak akan memberikan
kontribusi bagi dunia pertanian,” katanya.
Menurut Sonson, upaya untuk meningkatkan produktivitas buah – buahan
memang cocok menggunakan konsep corporate farming. “Karena melalui hal
tersebut, biaya produksi dan operasional akan jauh lebih efisien.
Berbeda halnya dengan kondisi mayoritas saat ini yang sifatnya masih
tersebar. Hal tersebut mengakibatkan kualitas yang berbeda – beda dan
biaya operasional yang tinggi yakni dalam hal pengangkutan,” katanya.
(A-207/A-88)***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar